Sumber Unsplash Garbiel Heinzer |
Beberapa bulan ini saya mencoba beberapa sistem operasi ringan untuk laptop Asus tua saya. Laptop saya memiliki spesifikasi yang sangat rendah. Prosesor Intel Celeron dengan RAM 1.5GB sangat tidak memungkinkan untuk menjalankan software-software berat. Meskipun begitu, laptop saya sudah mendukung 64-bit sehingga secara performa tentu lebih kuat daripada 32-bit.
Saya pun berhasil mencoba tiga sistem operasi yang sangat layak untuk digunakan untuk perangkat saya. Catatan, saya menggunakan 64-bit karena pengalaman saya, menggunakan sistem operasi 32-bit tidak terlalu powerful meskipun ringan.
Distro Linux Ringan versi Soyuznesia
Peppermint OS
Tampilan Peppermint OS | Sumber: official website |
Pro |Multimedia, Mudah, Berbasis Debian
Con | Komunitas Terbatas, Pengembang Terbatas
Unduh | Official Website
Distro satu ini sangat bagus. Dari tampilan, distro ini menggunakan XFCE dengan sangat baik. Dalam keadaan idle, hanya membutuhkan kurang dari 700MB. Dan ketika pemakaian wajar, memori tetap stabil tidak lebih dari 80%.
Untuk kebutuhan mengetik, Peppermint OS berjalan sangat lancar. Untuk browsing, distro ini sangat lancar hanya saja untuk situs berat seperti YouTube, anda perlu untuk mengurangi jumlah tab dan jendela yang aktif. Hanya saja prosesor yang sering mencapai 100% terutama ketika menggunakan browser berat seperti Chrome, dan FireFox.
Pengalaman multimedia sangat lancar di Peppermint OS. Video HD dapat diputar dengan lancar.
ROSA Linux (LXQT)
ROSA Fresh KDE Plasma | Source Official Website |
Pro | Tampilan Menarik, Pengembang Besar
Con | Komunitas Terbatas, Distro tidak umum
Unduh | Official Website
ROSA Linux adalah distro dari Rusia. Distro-distro dari Rusia, biasanya mengutamakan fitur dukungan bahasa lokal mereka (bahasa Rusia). Tetapi, tidak hanya itu saja, banyak juga yang memiliki keunikan seperti halnya ROSA Linux.
ROSA Linux dikembangkan oleh perusahaan IT dari Rusia. Distro ini bukan lah distro indie tetapi sebuah bisnis. Karena itu, distro ini sudah selayaknya menjadi pertimbangan karena dukungan dari pengembang.
Debian (LXQT/LXDE)
Debian dengan LXDE | Source Wikimedia |
Ternyata, Debian yang original ringan. Meskipun tidak seringan Peppermint OS, saya masih dapat membuka browser dengan cukup lancar. Kelemahannya, kadangkala memori dapat mencapai 100% jika menggunakan browser-browser berat.
Selain itu, penginstallan yang tidak mudah. Jika ingin mudah, anda harus mengunduh versi live yang sudah disertai dengan DE (Desktop Environment).
Solus (MATE)
Solus | Sumber Official Website |
Pro | Tampilan Menarik
Con | Tidak terlalu ringan, Komunitas Kecil
Unduh | Official Website
Mungkin tidak lebih ringan daripada yang lainnya, tetapi Solus tampak jauh lebih smooth dan dukungan warna layar lebih baik. Animasi-animasi terasa sangat smooth dan tidak putus-putus. Selain itu, Solus memiliki profil warna yang lebih nyaman di mata. Mungkin pembuatnya memang sangat mengedepankan pewarnaan yang maksimal.
Secara penampilan, Solus (MATE) adalah yang terbaik menurut saya tetapi untuk keperluan multimedia, memutar video HD dengan perangkat terbatas tidak disarankan.
AntiX
AntiX Linux | Sumber Wikimedia |
Pro | Sangat Ringan, Tampilan Seperlunya
Con | Tidak mudah, Komunitas Kecil
Unduh | Official Website
Linux distro yang paling ringan menurut saya adalah AntiX. Saat idle, sistem operasi ini hanya memakan RAM kurang dari 150Mb. Tidak hanya itu saja, terdapat aplikasi clunk terinstall default yang membantu anda mengawasi pemakaian resource perangkat anda.
Kesimpulan
Banyak sekali rekomendasi distro Linux ringan tetapi, tidak semuanya akan sesuai dengan kebutuhan dan keinginan anda. Bagi saya, Peppermint OS dan ROSA Linux adalah dua distro ringan yang sangat layak untuk langsung dipakai dengan fitur sebuah desktop seutuhnya.